Dalam Gerimis




Segugus kapuk randu Melayang dalam hujan Menyambung suara bumi berbisik. Tertengadah Pohon-pohon bungur berbunga ungu Langit yang mekar dalam hujan pertama

Pohon bungur menyebarkan warna ungu Sepanjang jalan raya Angin yang mengetuk mendung. Di atas kota Menjelang gugus malam Musim kemarau berbisa Deretan sedih pohon jeungjing Sepanjang tebing

Di langit nyaris lembayung. Kawanan Kelelawar beterbangan ke tenggara Kawat-kawat telepon berjajaran menghitami Cakrawala yang retak warna Kota dalam sayatan jingga Kelelawar dan kapuk randu Melayang dalam gerimis Di atas rimba kotaku

Dahan gladiola telanjang dan menggigil Memanjang padang yang gelisah Dari selatan seakan ada yang memanggil Ini hanya sementara, akan membentang Musim lebih parah Mendung mengucur pelahan Dengan kaki-kaki ramping Dan gerimis berlompatan Di pipi sungai. Sungai pedalaman yang jernih Kijang-kijang istana berlarian Berkerisik dalam pusingan dedaun coklat

Tangan yang mengacung ke langit Dengan jari-jemari mengembang Meninggi dalam bisa kemarau yang panjang Sejarah berjalan terbungkuk, di padang ini Menyalakan kemarau dan gunung api Kemudian menuliskan namanya Pada tangga waktu

Di langit sudah lembayung Kapuk randu melayang dalam gerimis Dan kelelawar bergayutan di puncak hutan Jajaran jendela luka Yang tertutup dan menanti Suara memanggil. Walau terhenti Dalam menggigil Kapuk randu bergugusan Melayangi gerimis malam.

Taufik Ismail , 1963

Komentar

Postingan Populer