Sang Ilalang





betapa rindunya mata ini menghadirkan kembali lansekapnya dalam ruang nyata
dulu, sewaktu kecil padang ilalang ialah penghidupan bapak
tempat bermain langkah-langkah yang meringis kemudian waktu
ketika air mengguyur goresan yang di torehkan ilalang sewaktu mandi



hijaunya mewarnai luas padang, juga bubuhan putih warna dari bunga-bunga ilalang
gemulai tertiup angin, meliuk kesana kemari
tapi juga kokoh pada akarnya
kuat menjalari tanah-tanah kering

"hanya aku yang bisa hidup di tanah ini ketika yang lain beranjak pergi mengejar mimpi
hanya aku yang tetap setia menadahi air hujan yang tak seberapa tersimpan di akarku
aku akan tetap tumbuh meskipun langit menjauhkanku dari air
karena tuhan telah memberi dan membagi nikmatnya untuk tiap-tiap hamba, tak terkecuali aku
sang ilalang"


Komentar

Postingan Populer