Rindu yang tersesat



rindu yang sesat


Aku menemukan, jauh
rinduku yang tersesat

bahkan oleh kata-kataku sendiri. Pekat

sudah sekian waktu
hanya bisa seperti kunang
yang mencari pada sinaran di ujung titian,

being trance on the light

diantara nyata dan ilusi.

"kembalilah..."
kehangatan itu melaburkan ketidaksadaran

"kembalilah..."
betapa ia membutuhkanmu
juga ragaku,

"kembalilah..."
pada apa yang kau tuju
ditiap senyum bahagiamu dulu,

"kembalilah..."
dan kau kan temukan lagi betapa hangat pelukan bernama kasih-sayangNya

Komentar

Postingan Populer