Nyanyian Cadik




Aku menantang
bukan karena angkuh ataupun sombong

tapi karena tekadku selaksa baja yang ditempa ribuan tahun berlama

ini janji, aku ikrarkan pada langit tinggi
biar dipahat dan jadi prasasti seumur hidup bagi sang napas diri

aku kini, menjadi Cadik
mengarungi lautan dengan kemudi pasti
sesaat lalu pada sang angin masih bersahabat
agar ia membawa kemana tiupannya menerpa
saat lelah ataupun gundah

hingga malam menjelang
langitku jadikan pandu
gelap sekalipun masih ada sinaran rentang rasi

karena titah Tuhan
mereka patuh tetap mengikat pada tempatnya
hingga ratusan ribu tahun usia alam

hanya mata-mata yang selalu berganti memandanginya
karena kesempatan dan usia tiada sama dan berbatas


hari berganti ku hitung terkadang luput
tak terasa sudah bukan bulan yang sama

ya, biarlah semua angka berbilang atau kisah-kisah baru mengalir
seperti arus
menjadi gelombang atau tetap tenang dengan riaknya

akan ku tulis di dinding-dinding geladak

berharap, saat tubuhku menepi
ada yang bisa ku jadikan cerita saat ku lupa pada alurnya

Komentar

Postingan Populer