rindu
aku merindukanmu, sehaus hujan di musim kemarau
tapi juga bisa sekuyup langit di penghujung tahun yang lewat
sudah hampir dua minggu berselang,
aku benar-benar merindukan sosok itu
menikmati setiap langkah dari gestur tubuhnya
seperti itu saja , aku sudah dibuat sayang padanya
dan kamupun mengatakan hal yang sama,
ketika rasa itu tiba-tiba mengagetkan dalam perjalananmu pulang
kita dekat, bahkan lebih dekat dari rapatan jari
tapi kita juga jauh, sejauh jangkauan pandang yang menjarakkan
minggu-minggu terakhir, kita hanya saling bertukar senyum dan sapa sekedarnya
dalam pertemuan-pertemuan yang benar-benar singkat
namun cukuplah meyakinkanku, kamu baik-baik saja, setidaknya.
ingin memelukmu lagi, namun yang ku tangkap hanya lukisan punggung yang menjauh,
lalu sejeda waktu ia kembali dalam wujud kata-kata
sambil tertawa kamu mengatakannya, mantra-mantra yang mendekatkan kita
mantra yang akan tetap kamu bisikkan dalam hening malamku, bukan?
mantra yang akan tetap menjaga dimanapun pemiliknya berada, bukan?
aku berharap.
Komentar
Posting Komentar