Irama Rindu

Ada yang mengalun di luar sana, detakan-detakan yang memecah kesunyian tanah daun dan hati; merekalah hujan.

Aku tak sepenuhnya siap menerima terpaannya
meski iramanya masih sama dengan yang dulu,

irama rindu

irama yang menemani di batas pergantian hari

Tapi siapa yang merayu, meyelam hingga di kedalaman matamu yang biru?

akh, lagi-lagi hanya matamu

mutiara yang tersembunyi di balik sepasang kelopak itu; ialah keluasan jiwa yang memberimu arti

dan, mungkin lain waktu aku akan menyapa tatapan itu lagi

sampai jumpa, sampai aku terbangun lagi dari mimpi kali ini.

Komentar

Postingan Populer