Lelaki Tua dan Pantai


Mata tua mu, tajam menyisiri tepian pantai, berdebur pada ombak-ombak yang saling ingin mendahului, bergulung-gulung, bergumul seperti saudara lama;
Kanak putih yang tak lekang oleh masa.

Setiap hari, pagi atau senja usiamu berdiri, terpaku, seakan sedang menanti seseorang datang dari tengah lautan, atau merekalah semangat mudamu yang sempat tercecer di seberang pulau?


Tatapanmu jauh, mengukur-ngukur seberapa lagi sisa usiamu 'tuk sampai pada tempat-tempat yang dulu, kala muda langkah mu tak sempat menjejakkan kaki di pintu-pintu masuknya dan berkata "aku telah mengunjungimu, meski sekali dalam hidupku". Bagai kisah yang tak usai pada klimaksnya.


Di pantai ini, tempat semua tekad mu dulu menancap
diantara kapal-kapal raksasa yang tampak kecil dijangkau pandang
dan kenangan-kenangan yang terbang labuh di sisi-sisi karang;

tempat tubuh ringkih mu kini berdiri.

Tegar menanti waktu yang setiap saat pada hembusan nafas terakhir kan menjemput.

Komentar

Postingan Populer