Kedewasaan

Kanak, dimanakah diri kita yang dulu?

Berlari-lari ditingkahi canda tawa
lalu menangis diantara luka-luka kecil oleh duri, atau goresan kerikil yang coba membuat lengan dan kaki kita perih ketika terlalu asik bermain.

Tapi kemudian, keriuhan membuat kita lupa sejenak akannya;

mengajak langkah-langkah kita kembali melompati kebebasan

melompati mimpi-mimpi

melompati batas-batas ketidakmungkinan

hingga sampai disuatu tepi yang mengharuskan kita menukarkan sebagian tawa bahkan seluruhnya pada langkah yang mulai terbebani kata-kata; kedewasaan.





Komentar

Postingan Populer