Jiwa hilang ruh

Aku pernah besar karena mu, menjalani hari-hari dengan langkah ringan bagai melayang di atas tetaman bunga,
lalu di penghujung kaki bukit, terpuruk bagai onggokan tak berarti, mati juga semua pengharapan,
hilang tak terhitung oleh detakan wktu menyaksikan orang orang yang lalu
memaknainya,
kelam bisa berarti sengaja tak mencari cahaya,
bukan karna mentari meredup, dan lebih karena jiwa hilang ruh tuk bersinar.

Komentar

Postingan Populer